Kamis, 14 Oktober 2010

Jatinangor Festival

Jatinangor Festival diadakan setiap tahun pada hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus yaitu dengan mengadakan karnaval untuk masing-masing desa seluruh Kecamatan Jatinangor. Untuk tahun ini berhubung tanggal 17 Agustus jatuh pada hari Jumat, maka pelaksanaannya diundur menjadi tanggal 18. Maksud diadakannya festival ini adalah sebagai ajang kreativitas untuk menggambarkan perkembangan dan aktivitas masing-masing desa. Adapun formasi barisan karnaval untuk masing-masing desa adalah pasukan pamong praja desa, ibu-ibu PKK, pelajar, drum band, ulama, gambaran peperangan revolusi, kelompok kesenian (antara lain angklung dan kuda lumping), dan rumah-rumahan (japangan).

Menarik disimak, dari pasukan per desa adalah kelompok kesenian kuda lumping. Hampir setiap RW masing-masing desa memiliki kelompok kesenian kuda lumping, dan pada saat karnaval tersebut terjadi kerasukan/kesurupan. Hal tersebut disebabkan irama musik yang mengiringi mempunyai kekuatan magis, selain itu siapapun dilarang bergabung dalam kelompok tersebut jika bukan anggotanya. Hal yang menarik lainnya adalah kreativitas pada pasukan drum band, meskipun dengan berpakaian seragam drum band namun peralatan yang digunakan sangat sederhana yaitu dengan menggunakan galon aqua dengan dihiasi rumbai-rumbai dari kertas warna-warni.

Barisan karnaval tersebut selain menyuguhkan aktivitas pedesaan juga beberapa menampilkan fenomena sosial yang sedang hangat di masyarakat. Fenomena sosial tersebut antara lain tentang kumpul kebo dan Aa’ Gym yang berpoligami, selain itu juga tentang merabahnya penyakit flu burung.

Jatinangor Festival ini puncaknya adalah pada penilaian dan kejuaraan pasukan per desa yang dilakukan di Lapangan, Ciawi. Biasanya puncak acara diadakan di Gerbang UNPAD, namun berhubung UNPAD tidak dapat digunakan karena adanya aktivitas sehubungan dengan mahasiswa baru maka tempat dialihkan ke Lapangan Ciawi.

Jatinangor Festival ini merupakan nilai-nilai budaya yang mentradisi dan perlu dilestarikan. Hal tersebut sehubungan dengan perkembangan sosial-budaya yang dapat dikaji perkembangan dan kreativitasnya di masa mendatang. Kekerabatan dan fenomena sosial yang berlangsung pun dapat terjabarkan dalam peragaan karnaval tersebut.
blog comments powered by Disqus
Related Posts with Thumbnails
^ Kembali ke atas