Minggu, 16 Mei 2010

Uniknya Batu Angkek-Angkek dari Sungayang, Sumatera Barat

Sebuah batu antik berwarna hitam, ada lubang kecil di tengahnya, juga ada tulisan lafadz Allah dan Muhammad di permukaannya, berbentuk seperti kura-kura, di bagian pinggirnya berwarna tembaga. Tapi ini asli batu lho.

Orang Sungayang menyebut batu tersebut dengan nama Batu Angkek-Angkek. Batu ini dipercaya oleh masyarakat sekitar memiliki kekuatan gaib yang mampu meramal nasib seseorang. Batu itu dapat meramal nasib seseorang dengan cara seseorang itu harus mencoba untuk mengangkat batu tersebut. Jika batu tersebut dapat diangkat oleh seseorang yang punya niat akan sesuatu, berarti niatnya itu akan kesampaian atau terkabul. Jika seseorang tersebut tidak dapat mengangkat batu tersebut maka niat atau maksudnya tidak akan terkabul. Begitulah Batu Angkek-Angkek ini meramal nasib seseorang.

Mau mencoba? Ada syaratnya, lho. Kamu harus dalam keadaan suci (berwudhu) menurut agama Islam.Mengucapkan Assalamualaikum ketika memasuki ruangan tempat batu itu berada, dan membaca niat (cita-cita/keinginan kamu, lho) sebelum mencoba mengangkat batu Angkek-Angkek ini.

"Badan kamu besar, pasti bisa mengangkatnya." Tidak jaminan, karena banyak yang badannya kekar dan besar yang tidak dapat mengangkat batu tersebut. "Kalau saya kurus, tentu tidak akan dapat mengangkatnya?" Buang kecemasan itu jauh-jauh. Tidak sedikit orang kurus yang berhasil mengangkatnya.

Orang sekitar Sungayang percaya kalau Allah dapat berkehendak sekehendak-Nya. Jika anda berniat untuk mencoba mengangkat Batu Angkek-angkek tersebut anda dapat mengunjungi sebuah rumah gadang keturunan Datuak Bandaro Kayo di Nagari Tanjuang Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Lokasinya berjarak kira-kira 11 km dari kota Batusangkar.

Menurut penjaganya yang merupakan keturunan Datuak Bandaro Kayo yang ke sembilan, batu itu pertamakali ditemukan oleh Datuak Bandaro Kayo ketika akan memancang tonggak (tiang) rumah. Konon dahulunya, Datuak Bandaro Kayo adalah kepala kaum suku Piliang bermimpi didatangi oleh seorang ulama besar Syech Ahmad. Dalam mimpinya Syech Ahmad berpesan agar Datuak Bandaro Kayo mendirikan sebuah kampung (Sekarang kampung itu adalah Kampung Palagan).

Keanehan terjadi ketika Datuak Bandaro Kayo memulai memancangkan tonggak pertama,. Ketika itu terjadi gempa lokal yang disusul dengan hujan panas selama empat belas hari empat belas malam. Dengan terjadinya peristiwa tersebut masyarakat mengadakan musyawarah. Pada saat musyawarah itu berlangsung, terdengar suara aneh yang berasal dari lubang tempat Datuak Bandaro Kayo memancangkan tonggak pertama itu. Suara itu memberitahukan bahwa di dalam lubang tersebut ada sebuah batu. Suara itu juga berpesan agar batu itu dijaga baik-baik.

Oleh penemunya, Datuak Bandaro Kayo, batu itu diberi nama Batu Pandapatan yang maksudnya batu yang didapat.

Entah siapa yang memulai atau siapa yang bermimpi batu tersebut dapat meramal nasib, sampai sekarang tidak diketahui. Yang didapati dari yang tua-tua hanya sebuah kepercayaan bahwa batu tersebut dapat meramal nasib seseorang dengan cara mengangkatnya.

Oleh karena batu ini sering diangkat (oleh setiap orang yang meramal nasibnya). Maka saat sekarang Batu ini lebih terkenal dengan nama Batu Angkek-Angkek ketimbang BatuPandapatan. (Angkek=Angkat).

Batu ini dipercaya oleh masyarakat memiliki kekuatan gaib dapat meramal nasib seseorang. Entah iya, entah tidak. Entah lah. Yang jelas, orang cukup banyak mendatangi Rumah Gadang keturunan Datuak Bandaro Kayo tersebut, mulai dari masyarakat sekitar, lokal dan juga nasional.

Artikel ini Pak Uncu Repost atas pertimbangan Keunikan Nusantara yang sangat sayang jikalau hanya sebagian saja yang membacanya.

Semoga dapat menambah kecintaan kita terhadap sekitar kita.

Artikel asli : Sejarah
blog comments powered by Disqus
Related Posts with Thumbnails
^ Kembali ke atas